“ Kami Datang Untuk Membebaskan Manusia Dari Penyembahaan Kepada Sesama Manusia”

#2
Hari itu, vidko sedang dinobatkan sebagai anggota orda lion. Sebuah ordo kesatriaan kristen yang dibangun kembali oleh gisbund sendiri. Dalam pakaian kebesarannya, jubah merah yang lebar dan panjang sampai menutupi lantai, gismund melangkah perlahan-lahan mendekat ke hadapan vidko yang sedang berlutut. Mahkota emasnya berdiri megah di atas kepalanya.
Disisinya melangkah pula seorang jendral dari kerajaaan hurakstan, namanya adalah jonas frenkim.
Frenkim memegang pada tangannya sebuah nampan emas, yang di atas nampan tersebut terletak sebuah lencana perak bermotif lion. lion tersebut berdiri seperti ingin menerkam. Pada lencana itu tergambar dipunggung lion tersebut sebuah ukiran tanda salib yang kokoh. Lencana perak itu berkilauan ketika cahaya matahari menyinari dari jendela kastil yang tebal tersebut.
Dan dalam ruangan kastil itu pula terdapat para penasehat dan para kesatria kesatria zamakstan yang ikut menyaksikan penobatan vidko ke dalam ordo lion dengan bahagia. Sebab akan bertambah lagi seorang bangsawan yang akan membela kristus dari ancaman kerajaan kerajaan islam yang kuat. Doa-doa dinyanyikan mengharap berkat.
Gisbund dan frenkim telah berdiri dihadapan vidko yang sedang menunduk saja yang sedang dinobatkan. Mereka berdua tersemum bahagia menatap vidko.
“bangkitlah, kesatria vidko,” gisbund melambaikan jubah merahnya.
Raja zamakstan itu mengambil lencana lion dari nampan emas yang dipegang oleh frenkim, lalu kemudian ia menyematkannya kedada vidko, kemudia ia menepuk dada vidko dan menekan dadanya.
“tatap mataku,” saut gisbund
Vidko menegakkan wajahnya dan memandang kilauan mata gisbund.
“tancapkan di dalam hatimu dalam-dalam bahwa mulai detik ini kau harus memenuhi sumpah yang telah engkau ucapkan untuk selalu memegang salib  dengan penuh hidup, nyawa dan pandanganmu. Menegakkan ajaran kristus, dan menjadikan mereka, orang-orang islam yang dimurkai itu, sebagai musuh yang harus kau hancurkan dimana pun engkau temui,”tangan gisbund tetap menekan dada vidko diatas lencananya.
Dengan suara tegas dan teguh vidko menjawab” aku bersumpah.”
Gisbund terseyum dan menepuk bahu vidko yang sebelah kiri. Dan frenkim dengan seyum juga menepuk bahu yang sebelah kanan vidko.
“mulai hari ini kau adalah kesatria lion, pembela kristus sejati,”gisbund mengumumkan kepada semua orang yang berada diruangan itu.
Waktu kewaktu terus berlalu hingga kedua kerajaan ini saling menyerang demi sebuah tujuan yang satu, hal yang menyebabkan  peperangan ini terjadi karena pada saat itu sultan mahmud mengirimkan utusan kepada kerajaan zamakstan yang membawa pesan untuk kembali kejalan yang benar dengan menyembah kepada allah swt saja, akan tetapi raja gisbund menolak ajakan tersebut dan utusan sultan hasan tersebut malah dibunuh oleh raja gisbund dengan sadisnya.
Hal ini lah yang memicu terjadinya konflik yang berkepanjangan hingga keanak dan penerus tahta mereka. Yang dimana sekarang kerajaan islam hasaniyyah dipegang kendali oleh anaknya yaitu muhammad hasan munasirna merasa bahwa hanya mehmed lah yang pantas memegang tahta kerajaan. Sedangkan disebuah kerajaan lain dimana kerajaan zamakstan dipimpin oleh anak dari kesatria vidko alexander, yang bernama aron alexander.
Namun pada saat itu terjadilah sebuah peperangan yang amat dasyat, dikarenakan...
Dan semua itu berawal dari datang dua orang utusan kehadapan kaisar aron, penguasa kerajaan zamakstan. Dimana ketika itu hujan sedang membasahi bumi dengan derasnya, seakan ingin membanjiri kerajaan zamakstan.
Singgasana kaisan aron terasa dingin karena air di luar berderai deras. Dia duduk dengan gagah, dan dengan mahkota emas yang terletak megah diatas kepalanya. Matanya menatap lurus ke kedua orang utusan itu yang berdiri tegak di hadapannya.
Serta disisinya berdiri juga para perdana menteri, sekaligus orang-orang kepercayaannya, yang selalu menemani ke mana pun pergi, dan yang paling mengetahui segala urusan dan rahasia-rahasia kekaisaran zamakstan.
Tiba-tiba salah seorang perdana menteri tersebut menanyakan pada kedua orang utusan itu dengan tatapan mencela.
“ apa sebenarnya tujuan kalian kesini” dengan suara keras dan berat ia berkata.
Dua orang utusan itu yang bersorban, memakai baju putih-putih,dengan celana putih yang longgar pada kaki mereka. Mereka berkulit putih dan berbadan tegap, mereka ialah utusaan dari kerajaan hasaniyyah. Salah seorang dari mereka membawa sepucuk suratyang digulung dan dimasukkan ke dalam sebuah tabung kayu yang terukir tulisan tulisan arab yang indah sekali.
Kami datang atas perintah dari raja kami sultan hasan, pemimpin kerajaan hasaniyyah. Kami hadir disini untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan dari Allah swt, rabb seluruh alam.
Utusan itu menyodorkan gulungan surat tersebut, lalu memenyerahkannya kepada aron sambil duduk pada lantai kekaisaran.
Tiba tiba dahi aron mengkerut, dia heran dengan perkataaan utusan itu. Hasaniyyah adalah sebuah kerajaan besar yang memimpin sebuah negara luas yang namanya kerap didengar. Tapi mengapa utusannya datang menghadap kepada aron dengan membawa kabar gembira  dan peringatan?tangannya sabil meraih sepucuk surat tersebut dari tangan utusan itu.
“kabar gembira dan peringatan?” katanya, sambil mengeluarkan surat tersebut dari tabung itu. Dia menggelar surat itu dan membacanya. Ketika ia mengetahui isi surat tersebut, raut mukanya seketika berubah. Pandangan matanya menatap tajam ke arah dua utusan tersebut. Tak disangka ia menyobek-nyobek surat itu.
“hasaniyyah sungguh berani” aron terseyum mengejek.
“kami berniat baik”seorang utusan sultan mehmed tersebut bicara,
“hendak mengajak yang mulia menempuh jalan selamat dengan memeluk agama islam dan mengikuti nabi muhammad saw sebagai mana yang diperintahkan nabi isa a.s. lalu bersama sama menerapkan syariat dalam khilafah hasaniyyah, bersama sama meraih kemuliaan dan keberkahan dari allah di dunia dan di akhirat.”
Senyum aron yang takmengenakkan semakin lebar. Dia lalu tertawa terbahak bahak.
Melihat pemimpin mereka tertawa seperti itu, seluruh pejabat dan menteri istana ikut tertawa terbahak bahak. Seruan allah yang maha mulia malah mereka tertawa kan. Dua utusan itu diam saja, mereka sudah tak aneh lagi dengan apa yang terjadi , sebab mereka sering mendengar cerita bahwa para utusan rosulullah untuk menghadap para raja pun sering kali ditertawakan, bahkan ada yang sampai dibunuh dengan kejam.
“bagaiman jika aku tidak mau?” tanya aron. Badai tawa pun rupanya mulai reda juga.
“semua seruan kami telah tercantum di dalam surat tersebut, yang mulia tinggal membacanya.”
‘bagaiman jika aku tidak mau” ulang aron. Sambil mengusap kumis tebalnya.
“ kalau yang mulia menolak masuk islam, maka allah mewajibkan membayar jizyah setiap tahun,dan kami berkewajiban menjaminkeamanan serta kesejah teraan yang mulia sekaligus seluruh rakyat zamakstan yang menolak masuk islam. Tak ada seorang pun yang dipaksa keluar dari agamanya , tan tidak akan ada seorang pun yang dianiaya. Tak akan ada penghancuran gereja , dan tidak ada pengusiran sedikit pun. Islam adalah rahmat bagi semua.”
“ kalau aku tidak mau?”
Utusan itu terseyum,” allah memerintahkan kami untuk memerangi bagi siapa yang menolak dakwah islam, siapapun yang memimpin dengan mengabaikan aturan allah, maka sesungguhnya ialah pemimpin yang zalim. Dia memimpin sebuah kerajaan dengan menuruti hawa nafsunya dan membuat semua orang menderita. Tidakkah yang mulia tidak merasa iba melihat rasib rakyat mulia sendiri?saat perjalan kami kesini kami banyak melihat orang orang miskin dan pengemis pengemis menderita dipinggiran jalan.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Say "Thank You" and "GoodBye"

Allah Maha Adil

Hilangkan Egomu