#3 Tiba tiba ekspresi wajah aron berubah,”kalian berani sekali berbicara tentang kepempinanku? Kalian tau apa?” “Yang kami tahu siapapun yang yang memimpin tanpa menggunakan hukum allah dia pasti menganiaya rakyatnya”dan semua itu kami lihat sendiri!” dengan lembut utusan tersebut berbicara. “Kalian asal bicara,” sahut Aron. Kenapa Fathah begitu percaya diri mengutus kalian kepadaku sambil menawarkan hal konyol dan tak masuk akal seperti ini, lalu mengajak perang segala, padahal hasannya sudah kalah di Yunbai dan oleska. “Kekalahan kami sama sekali tidak menunjukkan kelemahan kami.” “Kami melakukan inipun bukan karena harta, persenjataan, atau keagungan semata, tetapi karena ini semua adalah perintah Tuhan kami.” Aron menggelengkan kepalanya, dan melambai mengusir kedua utusan itu.” Sebelum aku berubah fikiran, cepat kalian pergi dari hadapanku. Kalian sudah tau jawabanku, dan katakan itu kepada Raja kalian. Cepatlah pergi!” Dua utusan Usmani itu pergi tanpa menghormat sama sekali per